Menuju RI 1

. 6.11.08
0 comments

Tahun 2009 sudah di depan mata, artinya masa untuk mencari dukungan masyarakat Indonesia sudah mulai diumbar sana sini. Dari mulai pasang iklan dimana dimana, melalui media cetak, media elektronik dan tak lupa umbul2 disetiap ruas jalan. Yang nota bene ini mengeluarkan dana milyaran rupiah.

Sebagai orang yang awam tentang dunia politik, menurut gue sah sah saja. Semua Capres ingin menunjukkan eksistensinya kepada masyarakat, ingin menunjukkan kepeduliannya kepada bangsa, ingin menunjukkan perhatiannya kepada Negara, ingin menunjukkan jiwa nasionalisme yang tinggi kepada bangsa ini. Tentunya semua ini bertujuan agar masyarakat tau siapa yang harus mereka pilih untuk menjadi penghuni Istana di Jakarta.

Beberapa tokoh sudah mendeklariskan dirinya bersedia dan mampu untuk menjadi pemimpin bangsa ini, baik itu secara Implisit ataupun Eksplisit, secara terang terangan atau terselubung. Semua figur berjanji akan adanya “perubahan”. Artinya mereka menganggap bahwa keadaan kita saat ini adalah buruk ata kurang baik. Sehingga semua Balon Capres selalu menjual kata “perubahan”. Yang berarti pula bahwa apabila mereka yang menang akan mampu merubah keadaan yang mereka anggap buruk ini menjadi keadaan yang baik. Yang miskin jadi kaya, yang bodoh jadi pinter, yang mahal jadi murah, yang pengguran jadi berprofesi. Itu perubahan yang lebih baik, tentunya perbahan ini yang kita harapkan. Kalo sebaliknya dari yang kaya jadi miskin, yang murah jadi mahal, dan lain lain nya itu, juga merupakan “perubahan”.

Posisi menjadi orang nomer wahid di negeri ini, memang merupakan posisi yang sangat diidam2kan oleh beberapa pihak, dan merupakan target oleh orang orang yang sangat berpengaruh di negeri ini. Politikus, Jenderal, Pengusaha, Bangsawan sampai Agamawan, semuanya meramaikan dalam nominasi pemilihan. Mungkin bukan hanya sekedar materi, tapi lebih kepada kewenangan yang ada. Kalo berbicara materi, berapa sih materi yang bisa di peroleh seorang Presiden, dibandingkan seorang Pengusaha yang mampu menghasilkan uang Ratusan bahkan milyaran rupiah dalam 1 bulan. Tapi kembali lagi mungkin lebih kepada kewenangan dan pengaruhnya seorang kepala Negara itu lebih besar dan mutlak dibandingkan seorang konglomerat.

Sedikit mengecekan memang, Pemilihan tahun 2009 tidak jauh berbeda dengan 2004, calon yang ada mungkin hampir sama. ya….. paling nambah 1 atau 2 orang baru, Apakah bangsa ini krisis kepemimpinan??? Atau kalo belum tua, belom berhak memimpin??? Ato yang tua belom bersedia diganti???. Bukan berarti gue pengen bilang ini zamannya orang muda, dan yang tua gak bole ikutan, Indonesia Negara demokrasi, mau yang tua atau yang muda silahkan saja maju menjadi calon. Tapi esensinya mungkin lebih kepada, Mengapa di Indonesia tidak bisa menghasilkan tokoh yang baru pada setiap Pilpresnya, Tokoh baru yang benar benar punya kualitas, baik itu dari segi pendidikan, intelektualitas, track record yang yang yahud, kewibawaan yang tinggi sehingga mampu menghipnotis masyarakat Indonesia.

Berbagai upaya dilakukan oleh masing masing calon, untuk mempromosikan dirinya, Tapi menurut gue, kenapa hampir semua calon selalu mencari cari kesalahan dan kekurangan pemerintahan saat ini ,untuk dijadikan bahan kampanye dan mencari dukungan. Kalo menurut gue cara ini sangat tidak elegan. Mencari kesalahan pemerintah agar terlihat buruk di mata masyarakat, apalagi kalau sudah dihubung2kan dengan personal seorang kandidat. Gue berharap ada cara lain yang lebih etis dan terdidik.

Karena menurut gue pemerintahan saat ini juga udah bekerja keras, dan pasti ada sesuatu yang sudah dicapai dengan baik, tapi juga ada keburukan keburukan yang dilakukan. Nah…, kebaikan dan keburukan ini sebaiknya balance diungkapkan kepada masyarakat. Mungkin cara ini bisa dilakukan oleh para kandidat Presiden mendatang. Karena masyarakat Indonesia sudah mulai cerdas untuk memilih pemimpinnya. Pemimpin yang santun dalam kampanyenya juga ada add value bagi masyarakat, setidaknya terlihat bagaimana karakter dan hati dari pemimpin itu sendiri.


Pesan Untuk Rakyat Indonesia

Dukung dan pilihlah pemimpin yang menurut anda pantes dipilih, baik itu dari, intelektualitas, pribadinya, track recordnya, karirnya, juga tidak boleh ketinggalan mempunyai public speaking yang baik pula. Gunakan logika yang Objektif !!!


Pesan Untuk Partai Politik :


Untuk membangun bangsa ini tidak harus menjadi presiden, oleh sebab itu, bagi partai besar tidak harus mencalonkan orangnya menjadi calon presiden, dukunglah yang menurut anda pantes di dukung tanpa harus melihat partai besar atau kecil.